Kabar Jatim.eu.org Merupakan Media Online yang Memberikan Informasi Teraktual dan Terkini yang Terjadi di Indonesia, Terkhusus Provinsi Jawa Timur.

UMKM Jombang Sulap Limbah Batik Jadi Kerajinan Bernilai Ekspor, Pesanan Hingga Malaysia

Ike Norawati, saat mengolah limbah kain perca menjadi produk kerajinan.

kabarjatim.eu.org - Di tengah meningkatnya perhatian terhadap isu keberlanjutan di dunia kerajinan, seorang perajin di Jombang menunjukkan bahwa limbah batik pun dapat disulap menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Ike Norawati, warga Dusun Paculgowang, Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, berhasil mengangkat kain perca batik menjadi komoditas yang diminati pasar lokal hingga mancanegara.

Ike mulai berkarya dengan sisa potongan batik sejak 2014. Produk awalnya berupa bros sederhana. Seiring meningkatnya keterampilannya, ia mencoba membuat berbagai aksesori seperti gelang dan kalung, hingga akhirnya menemukan produk unggulan yang paling diminati: lampu hias berbahan perca batik.

Proses pembuatannya cukup rumit. Dibantu dua pekerja, Ike memotong kain perca kecil-kecil lalu menempelkannya secara manual ke rangka lampu. Setiap lampu dibuat eksklusif tanpa desain yang sama persis. Dari tangan kreatifnya lahir lampu tidur bermotif etnik yang dijual sekitar Rp300.000 per unit.

“Perca ini dulu hanya sisa produksi, sayang kalau dibuang. Jadi saya olah lagi supaya punya nilai pakai,” ungkap Ike, Kamis (11/12/2025).

Usaha rumahan bernama Afwa Craft itu kini memproduksi berbagai jenis barang. Selain lampu hias, tudung saji berbahan kain perca justru menjadi produk terlaris menjelang Natal dan tahun baru.

Permintaan produk Ike meluas pesat. Tak hanya dari Jombang, pesanan juga datang dari Surabaya, Jakarta, Lampung, hingga Malaysia. Produk lampu hias bahkan sering dijadikan bingkisan khusus pada musim liburan.

“Kalau sudah masuk masa liburan, permintaan naik banyak. Banyak yang pesan untuk hadiah,” tuturnya.

Meski demikian, Ike mengaku tantangan terbesar adalah proses pengiriman, terutama untuk pesanan luar negeri yang memerlukan layanan logistik lebih stabil agar produk aman sampai tujuan.

Keunikan tekstur dan warna dari potongan batik membuat Afwa Craft semakin dilirik konsumen. Selain fungsional, sentuhan ramah lingkungan menjadi nilai tambah yang diapresiasi pelanggan.

Ike berharap semakin banyak pelaku UMKM terinspirasi untuk memanfaatkan limbah produksi menjadi peluang usaha. “Semoga kerajinan ini bisa memotivasi masyarakat untuk memaksimalkan potensi lokal. Kain batik itu bisa punya umur pakai lebih panjang kalau kita kreatif mengolahnya,” ujarnya. (Indh)

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

Recent Posts